Senin, 25 Maret 2013

Misteri 11 hari yang hilang dari kehidupan Agatha Christie





Kita telah membaca puluhan novel misterinya. Kita juga mengenal tokoh detektif ciptaannya, Hercule Poirot, yang sama termashyurnya dengan Sherlock Holmes. Namun misteri paling terkenal yang diciptakan Agatha Christie bukan terdapat dalam salah satu novelnya, melainkan terjadi pada kehidupan nyatanya. Pada tahun 1926, ia menghilang begitu saja selama 11 hari dan misteri ini boleh dibilang tidak bisa terjawab dengan sempurna hingga 80 tahun berikutnya.

Agatha Christie lahir pada tanggal 15 September 1890 dengan nama Agatha Mary Clarissa Miller. Pada awalnya, ia menjalani kehidupan sebagai penulis novel romantis dengan nama samaran Mary Westmacott. Namun ia kemudian lebih dikenal sebagai penulis 80 novel misteri yang didominasi oleh dua tokoh unik, detektif Belgia, Hercule Poirot, dan seorang perempuan tua bernama Miss Jane marple yang juga memiliki kemampuan detektif.

Pada tahun 1914, ia menikah dengan Archibald Christie, seorang pilot pesawat tempur, dan menjalani kehidupan pernikahan yang tidak bahagia karena suaminya mulai berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Nancy Neele.

Pada tahun 1919, ia melahirkan anak satu-satunya yang diberi nama Rosalind. Pada tahun 1920, tahun dimana suaminya mulai berselingkuh, ia menerbitkan novel misteri pertamanya dengan tokoh detektif ternama Hercule Poirot yang berjudul "The Mysterious Affair at Styles" atau "Pembunuhan di Styles".

Novel ini, kemudian mengangkat nama Agatha Christie menjadi salah satu penulis ternama di inggris, sejajar dengan Sir Arthur Conan Doyle.

Lalu sebuah misteri benar-benar terjadi di kehidupan nyata Agatha Christie.

Semuanya dimulai pada hari jumat tanggal 8 Desember 1926. Pada saat itu, Christie telah menulis enam novel, dimana salah satu diantaranya 'The Murder of Roger Ackroyd" menjadi salah satu best seller.

Pukul 21:45, Christie sedang ada di rumahnya di Berkshire. Lalu, ia naik ke lantai atas, mencium putrinya, Rosalind, yang sedang tidur dan meninggakan sebuah catatan untuk sekretarisnya yang mengatakan bahwa ia berniat pergi ke Yorkshire. Ia masuk ke mobil dan mengendarainya keluar rumah.

Beberapa waktu kemudian, mobil Morris Cowley yang ditumpanginya ditemukan dalam keadaan kosong di dekat sebuah danau di simpang Newlands dekat Guildford. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Christie. Polisi segera menyelidiki kasus ini.

Selama 11 hari berikutnya, seluruh Inggris dipenuhi dengan berita menghilangnya penulis itu. Bahkan harian The New York Times juga memuat berita ini di halaman utamanya. lebih dari 15.000 sukarelawan turut mencari keberadaannya. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat terbang dimanfaatkan untuk membantu pencarian orang hilang.


Hebatnya, semua elemen kisah misteri yang bisa ditemukan pada novel Christie juga bisa ditemukan pada peristiwa ini.

Misalnya, mobilnya ditemukan di dekat sebuah danau yang disebut "The Silent Pool", yang merupakan lokasi kematian seorang anak perempuan muda dan kakak laki-lakinya yang tenggelam. Banyak yang menduga, Christie, mungkin telah bunuh diri dengan terjun ke danau itu. Namun, polisi yang memeriksa seisi danau tidak bisa menemukan mayatnya.

Karena Christie adalah seorang penulis misteri, banyak yang menduga bahwa aksi menghilangnya penulis ini hanyalah sebuah tindakan publisitas untuk mempromosikan novel-novelnya.

Sebagian lainnya menduga bahwa Christie mungkin telah dibunuh oleh suaminya, Archie Christie yang tidak setia.

Demikianlah kehebohan yang tercipta selama 11 hari itu.

Jika yang menghilang adalah seorang masyarakat biasa, mungkin tidak akan menarik perhatian yang begitu besar. Namun karena Christie telah menjadi figur yang sangat ternama, menteri dalam negeri saat itu, William Joynson-Hicks, sampai-sampai mendesak kepolisian untuk bekerja lebih keras mengungkap kasus ini.

Bahkan rekannya sesama penulis misteri, Sir Arthur Conan Doyle, yang menciptakan tokoh Sherlock Holmes, dan Dorothy L Sayers, penulis misteri seri Lord Peter Wimsey, juga ikut bereaksi.

Conan Doyle yang dikenal sebagai seseorang yang tertarik dengan dunia paranormal bahkan mengambil sarung tangan Christie dan memberikannya kepada seorang medium (paranormal), sementara Sayers menyelidiki kasus ini dengan mengunjungi lokasi menghilangnya Christie. Di kemudian hari, Sayers menulis sebuah novel berjudul "Unnatural Death" yang didasarkan pada peristiwa ini.

Sebelas hari setelah Christie menghilang, kehebohan itu berakhir. Ia ditemukan selamat. Namun semuanya menjadi semakin misterius karena kondisi yang menyertai penemuannya.

Selama menghilangnya, Christie ternyata menginap di hotel Swan Hydropathic di Harrogate dengan menggunakan nama yang berbeda, Teresa Neele.


Beberapa tamu mengenalinya sebagai Agatha Christie dari foto yang terpampang di surat kabar. Namun ketika ditanya, ia hanya tertawa. Jadi petugas hotel yang curiga segera memanggil polisi yang kemudian mengundang suaminya, Archie Christie, untuk mengidentifikasinya. Ketika melihat suaminya, kalimat pertama yang keluar dari mulut Christie adalah 'Fancy, my brother has just arrived'.

Agatha Christie dan suaminya diperiksa oleh polisi. Namun, Christie yang kemudian mulai sadar, mengakui bahwa ia tidak mengerti mengapa ia bisa menginap di hotel itu dengan menggunakan nama lain.

Misteri Guci Romawi Yang Membingungkan

Guci dari zaman Romawi kuno menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Meskipun sudah direstorasi, ilmuwan belum dapat mengidentifikasi artefak tersebut.


"Ilmuwan dibuat bingung oleh guci misterius tersebut. Kami sudah kirim guci ke beberapa ahli tembikar Romawi dan ahli tembikar lain, tapi belum ada satu pun yang bisa memberikan informasi," kata Katie Urban, seorang peneliti di London.

Guci yang memiliki tinggi 40 sentimeter tersebut diperkirakan berasal dari 1.800 tahun yang lalu. Sebelum disusun ke bentuknya semula, guci itu terdiri atas 180 keping potongan tak dikenal yang tersimpan di Museum of Ontario Archeology. Setelah disusun kembali, guci tetap misterius karena bentuknya yang penuh lubang.

Pendapat para ahli umumnya bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama menduga guci tersebut adalah lampu. Sementara kelompok lain memperkirakan guci adalah tempat penyimpanan binatang, seperti tikus dan ular.

Mana yang lebih tepat? Sebagai lampu atau tempat penyimpanan binatang?

Menurut saya, jika lampu dengan ukuran lubang guci tersebut yang cukup kecil, maka kurang memberikan area cahaya menyebar. Atau mungkinkah hanya sebagai lampu hiasan saja?

Misteri Mothman - Manusia ngengat dari Point Pleasant


Sudah banyak Blog misteri atau Situs misteri yang membahas tentang Mothman. Di dalam Kumpulan Misteri dunia yang tidak terpecahkan, Mothman termasuk yang paling banyak dibahas. karena Blog ini juga didedikasikan untuk melaporkan Misteri Dunia, maka pembahasan ini khusus bagi mereka yang belum pernah mendengar tentang Mothman, manusia ngengat dari Point Pleasant.

Mothman adalah sebuah nama yang diberikan kepada satu mahkluk yang dilaporkan terlihat di Point Pleasant, Virginia barat antara 12 November 1966 hingga Desember 1967. Banyak saksi menyatakan bahwa Mothman adalah makhluk yang bersayap seperti ngengat, tinggi seukuran manusia dan yang paling menonjol adalah kedua matanya yang merah menyala. Terkadang ada beberapa saksi yang mengatakan bahwa makhluk itu tidak memiliki kepala dan matanya ada di dadanya.

Kesaksian pertama tentang Mothman datang pada tanggal 12 November 1966 dari 5 pria yang sedang berada di pekuburan lokal mempersiapkan sebuah acara penguburan. Ketika mereka sedang bekerja, mereka menyadari adanya satu makhluk yang berbentuk manusia berwarna gelap muncul dari antara pepohonan dan kemudian terbang melewati kepala mereka.

Laporan lain berasal dari dua pasang suami istri muda dari Point Pleasant bernama David dan Linda Scarberry dan Steve dan Mary Mallette. Suatu malam pada tanggal 15 November 1966, mereka sedang melakukan perjalanan malam dengan mobil milik Scarberry. Mereka melewati sebuah wilayah pabrik-pabrik di Virginia barat yang bernama TNT. Nama itu diberikan karena pada masa perang dunia kedua, pabrik itu digunakan sebagai lokasi pembuatan amunisi. Ketika mereka melewati area tersebut, mereka melihat adanya dua mata merah besar di kegelapan malam dekat gerbang pabrik. Mereka menghentikan mobil dan akhirnya menyadari bahwa kedua lampu merah tersebut adalah sepasang mata milik satu makhluk aneh. Dalam deskripsinya, mereka mengatakan,"Makhluk itu memiliki tinggi dan bentuk seperti manusia, mungkin tingginya sekitar 1,8 meter dan memiliki sayap yang terlipat di punggungnya."

Dengan ketakutan, mereka segera memacu mobilnya menuju rute 62. Makhluk itu segera bereaksi dengan terbang mengejar mereka. Mereka menyadari bahwa makhluk itu semakin mendekat walaupun mobil dikemudikan dengan kecepatan lebih dari 100 mil/jam. Namun kemudian, makhluk itu menghilang secara misterius.

Menurut Deputi Sherif Millard Halstead yang menerima laporan mereka ,"Saya mengenal anak-anak ini seumur hidup mereka, mereka tidak pernah membuat onar. Mereka benar-benar ketakutan malam itu. Saya menanggapi laporan mereka dengan serius." Setelah berita itu menyebar ke penduduk lokal, beberapa pria dengan senjata segera menyisir wilayah TNT untuk mencari tanda-tanda keberadaan makhluk tersebut. Namun tidak ada jejak apapun yang ditemukan.

Kesaksian berikutnya datang dari Pasangan Raymond Wamsley dan Nyonya Marcella Bennett. Ketika mereka hendak berkendara untuk mengunjungi sahabat mereka Ralph Thomas, mereka menyadari adanya satu figur yang muncul di belakang mobil mereka yang sedang diparkir. Menurut Nyonya Bennett sepertinya makhluk itu sedang berbaring dan kemudian perlahan-lahan bangkit dari tanah. Dan terlihatlah bentuknya yang besar berwarna abu-abu dengan sepasang mata yang merah menyala dan sayap yang terlipat dipunggungnya. Nyonya Bennet begitu ketakutan sehingga ia menjatuhkan bayi yang sedang digendongnya. Ketika Wamsley menelepon polisi, makhluk itu menghilang .

Kesaksian lain mulai susul menyusul dan cerita ini mulai tersebar dengan luas. Pada tanggal 24 November berikutnya, 4 orang menyaksikan makhluk tersebut terbang melintasi area TNT.

Pada tanggal 25 November pagi, Thomas Ury yang sedang berkendara di rute 62 mengaku menyaksikan satu makhluk sedang berdiri di ladang, kemudian merentangkan sayapnya dan terbang. Ia segera memacu mobilnya ke kantor serif untuk memberikan laporan.

Media mulai meliput penampakan makhluk ini. Seorang reporter dari koran Ohio menjuluki makhluk ini dengan sebutan Mothman - manusia ngengat. Hal ini dikarenakan adanya saksi yang mendeskripsikan sayap makhluk tersebut yang berbentuk seperti sayap ngengat. Deskripsi lain tentang Mothman adalah adanya suara mencicit yang dikeluarkan makhluk tersebut. Saksi lain bahkan mendeskripsikan suaranya seperti seorang wanita yang sedang menjerit.

Penampakan-penampakan terus terjadi hingga tahun berikutnya. Pada tanggal 15 Desember 1967, sebuah jembatan yang bernama Silver Bridge yang dibangun pada tahun 1928 runtuh dan menewaskan 46 orang. Laporan yang masuk menyatakan adanya penampakan Mothman beberapa saat sebelum jembatan itu runtuh.

Pada malam runtuhnya jembatan, masyarakat sekitar melaporkan adanya cahaya-cahaya misterius tampak di langit. Dan Beberapa hari kemudian, seorang reporter bernama Mary Hire kedatangan seseorang misterius dengan baju hitam dan dasi. Mereka berkata bahwa mereka ingin mengetahui penampakan tentang cahaya-cahaya di langit. Dan mungkin karena peristiwa-peristiwa misterius terjadi secara berurutan di Point Pleasant, maka spekulasi berkembang sedemikian rupa. Seorang penulis bernama John Keel, pada tahun 1975 menulis sebuah buku berjudul "The Mothman Prophecies" yang mengkaitkan Mothman dengan aktifitas Parapsikologi, UFO dan Men in Black.

Apapun makhluk yang bernama Mothman, dapat dipastikan bahwa makhluk itu bukan tipuan. Mengingat lebih dari 100 orang mengaku pernah berjumpa dengannya. Laporan penampakan tersebut bahkan meluas ke wilayah Ohio, Galipolis, Salem, St Albans, Lowell, Maysville dan Kentucky.

John Keel percaya bahwa Point Pleasant adalah wilayah "jendela" dimana sering terdapat laporan tentang penampakan aneh, monster dan kedatangan orang-orang misterius. Para penduduk percaya bahwa peristiwa-peristiwa misterius di Point Pleasant adalah akibat dari kutukan Cornstalk yang ditujukan kepada Point Pleasant pada tahun 1770-an. Cornstalk adalah nama seorang pemimpin dari suku Indian Shawnee. Suku mereka dipaksa untuk pindah oleh orang kulit putih ke Ohio. Chief Cornstalk kemudian dikhianati dan dibunuh oleh orang kulit putih. Sesaat sebelum kematiannya, ia mengucapkan kutukan atas tanah yang kini menjadi wilayah Point Pleasant.

Diantara makhluk legendaris lainnya, mungkin Mothman-lah yang paling unik, karena laporan tentang penampakan makhluk ini tidak datang hanya dari masyarakat umum, namun juga dari petugas kepolisian dan tokoh masyarakat.

Pemunculan Mothman diluar Ohio dan Virginia yang tercatat adalah di Inggris di sepanjang jalan desa dekat Sandling Park, Kent pada tanggal 16 November 1963. Empat orang peternak melihat binatang bergerak dari langit dan menghilang dibalik pepohonan tidak jauh dari mereka. Karena takut, mereka lari, tapi kemudian berhenti setelah melihat cahaya keemasan berbentuk oval melayang beberapa kaki diatas ladang. Mereka mendeskripsikan benda tersebut sebagai UFO. Tiba-tiba, mengiringi pemunculan itu, sebuah bayangan gelap berjalan dan menghampiri para peternak itu. Bayangan itu ternyata milik dari satu makhluk hitam gelap, setinggi manusia, tanpa kepala dan bersayap seperti kelelawar. Mereka begitu ketakutan sehingga tidak dapat bergerak, dan kemudian makhluk tersebut menghilang begitu saja.

Foto dibawah ini diambil oleh sepasang suami istri dari Kentucky yang sedang berjalan-jalan bersama anjing mereka. Mereka tinggal di perbatasan antara Ohio dan Kentucky. Ketika mereka sedang memandang jembatan yang menghubungkan dua negara bagian tersebut, mereka melihat satu objek yang sedang hinggap di ujung jembatan dan kemudian terbang. Mereka mengambil kamera dan segera memotretnya. Mothman ?

Tengkorak dibawah ini ditemukan pada tahun 2001, dekat dengan penemuan mayat 3 anak tahun 1986, diduga sebagai tengkorak Mothman.

Jejak kaki yang diperkirakan milik mothman di greenup county ohio 1986.

Kedua Foto dibawah ini menunjukkan sosok terbang misterius.


Tidak ada yang tahu pasti mengenai Mothman, paling tidak ia menambah misteriusnya dunia. Dan bukankah itu yang kita inginkan. Sesuatu yang tidak terjawab.

Misteri Ular di Tangan Ratu Elizabeth

Misteri Ular di Tangan Ratu ElizabethGambar ular misterius yang melingkar muncul dalam lukisan abad ke-16 yang menggambarkan Ratu Elizabeth I, demikian disampaikan National Portrait Gallery di London. Menurut para peneliti, ular itu dalam versi aslinya digambarkan sedang melingkar di jari-jari ratu. Namun gambar ular tersebut sepertinya dianggap kurang cocok sehingga oleh pelukisnya di menit terakhir diganti dengan lukisan seikat mawar.

Kini, setelah bertahun-tahun kemudian, sang ular muncul lagi karena lukisan termakan umur dan memudarkan gambar bunga mawarnya. Adapun lukisan ini diciptakan oleh seniman yang tidak dikenal pada tahun 1580-an atau awal 1590-an. Lukisan ini belum dipajang di galeri London sejak 1921 tapi akan menjadi bagian sebuah pameran bertema The Changing Faces of Elizabeth I, dari 13 Maret 26 September.



Menurut kurator gallery, seekor ular kadang-kadang digunakan untuk melambangkan kearifan, kebijaksanaan dan kekuasaan pengha****n, tetapi makhluk-makhluk bersisik itu juga dikaitkan dengan simbol setan dan dosa asal. Nah, pelukis mungkin menghapus lambang ular karena alasan dua pengertian berbeda itu. Ular yang ada dalam genggaman Ratu berwarna hitam tetapi memiliki sisik biru kehijauan dan hampir pasti dilukis berdasar imajinasi karena lebih mirip naga daripada ular sebenarnya.


Dalam pemotretan sinar-X ditemukan juga wajah wanita lain yang identitasnya tidak diketahui. Wajah perempuan tak dikenal itu menghadap ke arah yang berlawanan dan dalam posisi yang lebih tinggi daripada wajah ratu. Mata dan hidung di wajahnya tertutup oleh dahi Ratu Elizabeth.

Galeri foto yakin wajah perempuan itu adalah lukisan awal karya pelukis berbeda yang ditutup dengan lukisan wajah Ratu. Hal tersebut menunjukkan bagaimana lukisan abad ke-16 kadang-kadang didaur ulang oleh seniman. Wanita yang tak dikenal itu tampak mengenakan kerudung Prancis, dengan pakaian bergaya tahun 1570-1580-an. Artinya ada selang waktu beberapa tahun sebelum lukisan itu kembali didaur ulang untuk melukis potret Elizabeth.

Mengungkap Misteri Mumi Frankeistein

Beberapa mumi yang yang ditemukan di lepas pantai Skotlandia adalah gabungan beberapa mayat yang menyerupai Frankenstein, ungkap para peneliti.

Campuran kerangka tersebut mungkin dirancang untuk mengombinasikan beberapa leluhur yang berbeda hingga menjadi satu garis keturunan, ujar arkeolog berspekulasi.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan pada 2001 saat penggalian di bawah pondasi dari sebuah rumah yang diperkirakan berusia 3000 tahun di South Uist, sebuah pulau di Outer Hebrides sebelah barat lepas pantai Skotlandia.

Bangunan tersebut merupakan salah satu dari tiga rumah berbentuk bundar di Cladh Hallan, sebuah desa prasejarah yang diberi nama sama seperti pemakaman modern yang terletak di dekat situ.

Tempat tersebut dulu dihuni pada Era Perunggu dari 2200 SM hingga 800 SM – para ilmuwan menggali tempat tersebut untuk mempelajari lebih dalam era tersebut di Inggris, di mana hingga saat ini hanya sedikit yang diketahui.

Para peneliti menemukan kerangka seorang gadis remaja dan anak berusia tiga tahun di tempat tersebut. Kendati begitu, dua mayat terlihat sangat aneh – pria dan wanita tersebut ditemukan dengan posisi perut yang sangat erat seolah-olah mereka diikat dengan keras dulu, mengingatkan para peneliti tentang “pengikatan mumi” yang dilakukan di Amerika Selatan dan tempat lain di dunia. Mayat tersebut tampaknya dimumikan secara sengaja, bukti pertama proses mumifikasi di zaman kuno selain Mesir.



Kerangka wanita dewasa di Cladh Hallan. Rahang bawah, tulang lengan dan paha berasal dari jasad yang berbeda-beda.

Bukti penggabungan mumi
Bukti mumifikasi ini terletak pada bagaimana semua tulang pada kedua mayat tersebut masih “terhubung” atau di posisi yang sama dengan semasa mereka hidup. Urat daging dan kemungkinan kulit masih melekat satu sama lain ketika mereka dikuburkan.

Usia karbon dari lingkungan di sekitar kerangka tersebut menunjukkan bahwa mayat tersebut dikuburkan 600 tahun setelah mereka meninggal. Untuk mencegah mayat membusuk setelah waktu yang lama tersebut, mereka pasti dengan sengaja diawetkan, tidak seperti bangkai binatang yang dikuburkan di tempat tersebut, dibiarkan membusuk dan terurai.

Perubahan mineral di lapisan luar tulang-tulang menunjukkan bahwa mereka dikuburkan di lingkungan yang bersifat asam, seperti yang ditemukan di rawa gambut. Paparan pada gambut tersebut selama setahun atau lebih akan mmembuat mereka jadi mumi, dengan menghentikan mikroba untuk menguraikan mayat yang pada intinya sama dengan proses penyamakan pada kulit binatang.

Tulisan kuno menyebut bahwa proses pembalseman dilakukan pada zaman prasejarah Eropa, bukan hanya di Mesir. Sebagai contoh, filsuf kuno asal Yunani, Poseidonius, menulis pada sekitar 100 SM, “mengunjungi Gaul dan mencatat bahwa orang kuno Eropa (Celts) membalsemi kepala korban mereka dalam minyak cemara dan menyimpannya di peti,” ujar peneliti Mike Parker-Pearson, seorang arkeolog di University of Sheffield di Inggris.

Anehnya, kerangka mayat pria terdiri dari tulang-tulang tiga orang yang berbeda, yang terdiri dari batang tubuh dan tungkai seorang pria, tengkorak dan leher pria lainnya, dan rahang bawah dari mayat lainnya, kemungkinan seorang wanita.

Para peneliti menyimpulkan bahwa penemuan mayat ini mirip Frankenstein (campuran dari beberapa mayat) dengan menganalisis kerangkanya – contohnya, bukti radang sendi terlihat pada tulang leher, namun tidak pada seluruh tulang belakang, menunjukkan bahwa kerangka tersebut berasal dari mayat lainnya.

Dan juga, rahang bawah giginya masih utuh, sementara rahang atas hampir seluruh giginya sudah tanggal, dan kondisi gigi rahang bawah menunjukkan bahwa gigi-gigi tersebut pernah berinteraksi dengan rangkaian gigi di rahang atasnya, yang tampaknya berasal dari seorang pria lainnya.

Untuk mengetahui apakah kerangka wanita juga merupakan sebuah gabungan, para peneliti menganalisis DNA kuno dari tengkorak, rahang bawah, lengan atas kanan dan tulang paha kanan. Hal tersebut menemukan bahwa rahang bawah, tulang lengan dan tulang paha semuanya berasal dari orang yang berbeda. Data dari tengkorak tidak meyakinkan. (Anehnya, dua gigi depan rahang atasnya dicabut dan ditempatkan di kedua tangannya.)

Gabungan tersebut tampaknya disusun antara 1260 SM dan 1440 SM, sementara gabungan kedua disusun antara 1130 SM dan 1310 SM. “Ada kesamaan, namun kemungkinan secara statistik menunjukkan bahwa mereka disusun pada era yang berbeda,” ujar Parker-Pearson.

Meskipun gabungan bagian tubuh yang mirip Frankenstein mungkin tidak disengaja, “Bukti kedua membuat hal tersebut tampak seperti disengaja,” imbuh Parker-Pearson.

Mumifikasi mulai dilakukan di Inggris pada 1500 SM “pada masa di mana kepemilikan lahan – kebanyakan lebih komunal dan bukan pribadi – ditandai dengan sistem konstruksi lahan berskala besar,” ujar Parker-Pearson kepada LiveScience.

“Hak milik atas lahan bergantung pada klaim leluhur, jadi mungkin dengan “menanam” leluhur mereka merupakan sebuah bentuk yang menyerupai dokumen sah pada zaman prasejarah.”

“Menggabungkan bagian lain dari tubuh leluhur menjadi satu orang dapat menunjukkan penggabungan keluarga dan garis keturunan mereka yang berbeda,” imbuh Parker-Pearson. “Mungkin ini merupakan sebuah awal untuk membentuk kompleks perumahan yang ditinggali oleh banyak keluarga yang berbeda.”

Mumi? Inggris?
Ketika tulang-tulang tersebut ditemukan pertama kali, Parker-Pearson mengakui, “Beberapa arkeolog memang skeptis,” karena mumifikasi di Inggris Era Perunggu jarang diketahui.

Bahkan Parker-Pearson pernah ragu akan penemuan tersebut, sehingga dia enggan mempelajari tulang-tulang tersebut. “Namun sejak itu, kami mengaplikasikan sebuah metode ilmiah, yang mana analisis DNA kuno adalah yang terbaru,” ujarnya.

“Bersama dengan bukti arkeologis dari penggalian, hasil analisis tersebut menemukan bukti tidak terbantahkan tentang mumifikasi dan penggabungan ulang mayat.”

“Saya rasa itu tidak berkaitan sama sekali dengan Mesir kuno atau peradaban lainnya yang jauh,” ujar Parker-Pearson menjelaskan penemuannya. “Mumifikasi cukup mudah dilakukan sendiri, dan secara mengejutkan telah banyak dipakai dalam skala kecil, dalam masyarakat tradisional di seluruh dunia di abad ini.”

Malah, pemikiran bahwa praktik mumifikasi yang dilakukan bangsa Mesir menyebar ke tempat lain sudah tidak dipercaya lebih dari 50 tahun yang lalu.

“Oleh karena itu, hasil tersebut benar-benar mengubah pemikiran kita tentang penanganan mayat yang dilakukan pada zaman prasejarah Inggris,” ujar Parker-Pearson. “Arkeolog lainnya kini dapat mengidentifikasi contoh serupa karena pintu ke arah situ sudah terbuka – yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.”

Sebagai contoh, dua kerangka yang dianggap mumi manusia dari Down Farm di Dorset yang digali oleh Martin Green pada 2009, bahkan terdapat lubang bor di tulang-tulang panjang mereka, menunjukkan bahwa tungkai mereka memang diikat satu sama lain.